A. Pengertian
Pengawasan (controling)
Pengawasan
dapat di definisikan sebagai proses “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi
dan manajemen tercapai. Ini berkenan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan
sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang sangat
erat antara perencanaan dan pengawasan.
Defini
pengawasan yang di kemukakan oleh Robert J. Mockler bwrikut ini telah
memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan :
Pengawasan
manajemne adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan bali, membandingkan
kegiatan nyata standar yang telah di tetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengatur pengimpanan-penyimpanan serta mengambil tindakan koreksi yang di
perlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan di pergunakan dengan
cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
B. Langkah-langkah
dalam pengawasan
Proses
pengawasan biasanya terdiri paling sedikit lima tahap yaitu :
1.
Penetapan standar
Standar mengandung arti sebagai suatu satuan
pengukuran yang dapat di gunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil.
Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target penjualan, anggaran, bagian
pasar, marjin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaraan produksi. Standar yang
umum meliputi standar-standar phisik, standar-standar moneter, standar-standar
waktu.
2.
Penuturan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penetepan standat adalah sia-sia bila tidak di sertai berbagai cara untuk
mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu tahap kedua dalam
pelaksaan kegiatan secara tepat.
3.
Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem
monitoring di tentuka, pengukuran pelaksanaan di lakukan sebagai proses yang
berulang-ulang dan terus-menerus.
4.
Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan
analisa penyimpangan
Tahap kritis dai prose pengawasan adalah
pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau
standar yang telah di tetapkan.
5.
Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Bila hasil analisa menunjukan perlunya tindakan
koreksi, tindakan ini harus di ambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
berbagai bentuk. Standaar mungkin di ubah, pelaksanaan di perbaiki atau
keduanya dilakukan bersamaan.
C. Tipe-tipe
Pengawasan
1.
Pengawasan pendahuluan
Pengawasan pendahuluan dirancang untuk
mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau
tujuan yang memungkinkan koreksi di buat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
di selesaikan.
2.
Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan
Tipe pengawasan ini perupakan proses dimana
aspek tertentu dari suatu prosedur harus di setujui dulu, atau syarat tertentu
harus di penuhib dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa di lanjutkan atau menjadi
semacam peralatan “doubel-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan
suatu kegiatan.
3.
Pengawasan umpan balik
Pengawasan ini juga di kenal sebagai
past-action controlis, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar di tentukan
dan penemuan-penemuan di terapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di maa yang
akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran di lakukan setelah
kegiatan terjadi.
D. Kontrol
Proses Manajemen
Proses pengendalian manajemen
adalah kegiatan yang digunakan oleh
seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang
disupervisi akan mengimplementasikan strategi
yang ditetapkan.
Proses manajemen adalah daur
beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang
dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses
pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka
mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu
merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai
manajemen.
SUMBER :
Handoko,T.Hani.2009.BPFE :
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar