siesca mega

Selasa, 22 November 2011

Manusia dan Tanggung jawab


A.    Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
B.     Macam –macam tanggung jawab
Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri dan untuk keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap didir sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri daam mengembangkan keperibadian senbgai manusia pribadi.
Contohnya:
Nurul membaca sambil berjalan.meskipun senentar-bentar ia meliaht jalan,tetap juga ia lengah,dan terperosok kesebuah lobang.kakinya terkilir.ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu.ia harus beristrahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masuarakat kecil.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan
• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, selain dengan keduduknnya sebagai mahluk social.karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
• Tanggung jawab kepada bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,tiap individu adalah warga Negara suatu Negara.dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh Negara.manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.bila perbuatan manusia itu salah,maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
• Tanggung jawab terhadap tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,melainkan untuk menngisi kehidupan manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan.sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci mlalui brbagai macam agama.
C.     Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.pengadilan dan pengorbanan adalah perbuatan bail untuk kepentingan manusia itu sendiri.

• Pengabdian

Pengabdian aadalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya bantuan saja.
• Pengorbanan




Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
D.    Perbedaan pengabdian dan pengorbanan
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengabdian tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit di katakana pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya.tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman .
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.pengorbanan dapat berupa harta benda , pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga,biaya,waktu. Dalam pengabdian selalu ditunut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.






sumber : buku panduan ilmu budaya dasar

Sabtu, 19 November 2011

Manusia dan pandangan hidup


  • Pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.

  • Cita-cita

Menurut kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu.
Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor:
1.      factor manusia yang memiliki cita-cita
2.      kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya
3.      seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Untuk mendapatkan sebuah cita-cita itu tak semudah seperti kita mengembalikan telapak tangan. Disini kita harus berusaha keras agar apa yang menjadi cita-cita kita bisa tercapai. Disamping bkerja keras kita juga jangan lupa untuk berdoa, minta kepada yang kuasa agar kita di mudahkan jalanya dalam meraih cia-cita ynag kita inginkan. Maka dari itu buatlah orang tua kita bangga dengan apa yang telah kita lakukan. Buat mereka tersenyum dan menangis bahagia atas keberhasilan kita. Jangan lupa bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Semangat menyambut masa depan yang cerah, jangan rusak semua itu hanya gara-gara kecrobohan yang kita lakukan.

  • Kebajikan


Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
1.      aliran naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
2.      aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh)
3.      aliran gabungan
Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
·         Mengenal
·         Mengerti
·         Menghayati
·         Meyakini
·         Mengabdi
·         Mengamankan

sumber: buku panduan ilmu budaya dasar

manusia dan keadilan


  • Pengertian keadilan

Menurut aristoteles..keadilan adlah suatu kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan sendiri di artikan sebagai titik tengah antara ke dua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan sedikit yang menyangkut dua orang atau benda.  Ketka seseorang mendapat perlakuan atau sesuatu yang sama maka itu bisa di katakan adil. Akan tetapi ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak sama bararti itu bisa di katakan tidak adil.
Menurut plato..keadilan di proyeksikan pada diri manusia  yaitu bahwa orang yang mengendalikan diri dan parasaanya di kendalikan oleh akal. Jadi keadilan itu bisa kita kendalikan oleh akal dan perasaan kita.
Menurut socrates..kedilan akan tercipta jika warga negara meraskan bahwa pemerintah telah melakukan  tugasnya dengan baik. Karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika rakyat. Akan tetapi yang terjadi sekarang ini meja hijau pun bisa di beli dengan uang, ketika seseoarng melakukan kejahatan atau tindak kriminal orang tersebut di tahan. Akan tetapi kenapa orang tersebut bisa kluar dengan mudah hanya karena tebusan segelintir uang. Kita melihat sekilas kejadian masa lalu yang ada seorang nenek yang mencuri pisang, dya langsung di adili di tahanan dan di sidang. Lalu baagaimana dengan para korutor yang melakukan tindak korupsi ? pakah mereka langsung di tahan sama seperti nenk tua itu. Tentu tidak, karena  masyarakat kalangan bawah sudah biasa mendapat perlakuan yang tidak adil. Tapi tidak berlaku untuk kalangan menengah ke atas.
Menurut Konh Hu Chu..keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sabagai ayah,bila araj sebagai raja, masing-masing telah malakukan kewajibanya. Akan tetapi ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah di yakini tau di sepakati.
Jadi secara umum keadilan adalah pemgaukuan dan perlakuan yanag seimbang antara hak dan kewajiban. Atau bisa dikatakan bahwa keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan mendapatkan bagian yang sama dari kekyaan bersama.

  •   Macam-macam Keadilan

a.       Keadilan lokal atau keadilan moral
Plato berpendapat “ keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.”masyarakat yang adil adalah masyarakat yang menjalankan pekerjaanya menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Menurut plato pendapat itu merupakan  keadilan moral, akan tetapi menurut orang lain itu merupakan keadilan ilegal.
b.      Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sam di perlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
c.       Keadilan komutatif
Aristoteles berpandapat bahwa asas pertalian  dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan akan menghancurkan pertallian dalam masyarkat.

  •   Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya ketika seseorang mengatakan semua ucapanya sesuai dengan apa yang dia rasakan di dalam hati nuraninya dan sesuai dengan kenyataan.  Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.

  •   Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan. Tentu sebagai mahasiswa maupun pelajar, sering kali kita melakukan kecurangan. Misalnya saja ketika sedang ulangan taupun yang lain. Sering kali kita melakukan kecurangan dengan cara mencontek atau yang lainya. Untuk mendapatkan keuntungan yaitu mendapat nilai bagus.


  •   Pemulihan nama baik


Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya. Ada peribahasa berbunyi “dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya. Sekali kita menodainama baik keluarga, maka akan selamanya nama keluarga kita akan di pandang tidak baik. Contonya, ketika ada seorang wanita yang hamil di luar nikah, bukankah itu hal yang amat buruk dan sangat-sangat memalukan. Ibarat kata orang tua kita di cuci mukanya dengan menggunakan kotoran dan baunya pun tidak segampang itu cepat hilang. Aib itu tidak akan hilang tujuh turunan.

sumber:
  1. buku panduan seni budaya 
  2.  http://sabillahwahid.blogspot.com/2011/05/manusia-dan-keadilan.html




Jumat, 11 November 2011

manusia dan penderitaan


  •   Pengertian Penderitaan

Kata penderitaan berasal dari kata derita yang berasal dari bahasa sansekerta “dhra” yang artinya  menahan atau menanggung. Menurut istilah sendiri derita artinya menanggung atau meraskan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa berupa lahir ataupun batin yang termasuk dalam realitas hidup manusia dan dunia. Peranan individi itu menentukan berat atau tidaknya intensitas penderitaan tersebut. Macam kasus penderitaan sesuai yang dihadapi dalam kehidupan manusia antara lain misalnya, penderitaan fisik cara mengatasinya itu dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkan, sedangkan penderitaan psikis cara penyembuhanya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi.

  • Siksaan

Siksaan bisa berupa siksaan badan (jasmani) atau berupa siksaan jiwa (rohani).  Seseorang yang mengalami siksaan mengakibatkan akan timbul penderitaan. Seseorang yang mengalami ketakutan yang berlebihan dan tidak pada tempatnya di sebut phobia. Para ahli iimu jiwa berpendapat bahwa phobia adalah suatu gajala dari suatu problema psikologis yang sangat dalam,yang harus ditemukan, dihadapi, dan di taklukan sebelum phobianya akan hilang.  Tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

  •   Kekalutan mental

Kekalutan mental adalah gengguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku kurang wajar. Gajala permulaaan yang mengalami kekalutan mental antara lain :
1.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
2.       Nampak pada kejiwaan dengan ras cemas, ketakkutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap- tahap gangguan kejiwaan meliputi :
1.       Gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rihani
2.       Usaha menpertahankan diri dengan cara negative
3.       Kekelutan merupakan titik patah (mental break down) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab- sebab timbulnya kekalutan mental :
1.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasamni atau mental yang kurang sempurna
2.       Tejadinya konflik sosial budaya
3.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
Frustasi yaitu tekanan atin akibat tidak tercapainya apa yang diidnginkan. Bentuk frustasi ada bermacam-macam yaitu :
1.       Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi / tindakan sadis yang dapat  membahayakan orang sekitar.
2.       Regresi : kembali pada pola perilsku kekanak-kanakan
3.       Fiksasi : peletakan pembatasan pada satu pola yang sama, misalnya membisu
4.       Proyeksi : usaha melemparkan kelemahan dan sikap-sikap sendiri ynag negative kepada orang lain
5.       Iedentifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya
6.       Narsisme : self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain
7.       Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lian, ia merasa puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting
Orang yang mengalami penderitaan akan mengalami bermacam-macam sikap dalm dirinya. Misalnnya sikap negative yang meliputi penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa atau ingin membunuh dirinya sendiri, sedangakan sikap positif meliputi sikap mengatasi penderitaan, dahwa hidup bukan rangkaian penderiataan, meliankan sebuah perjuangan membebaskan didi dari penderitaan dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.
sumber: buku panduan ilmu budaya dasar