Konsep Sehat
Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kata sehat menurut Kamus Bahasa
Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya
terbebas dari sakit. Undang-
Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan),
mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
Sejarah Perkembangan
Kesehatan Mental : Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit ( tahun 1600
dan sebelumnya ) kemudian berkembang menjadi Gangguan mental dianggap sebagai
sakit, dan yang terakhir Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit.
Pendekatan Kesehatan
Mental
Menurut Kartini
Kartono dan Jenny Andari mental hygien (kesehatal mental) ialah ilmu yang
bertujuan :
1.
Memiliki
dan membina jiwa yang sehat
2.
Berusaha
mencegah timbulnya kepatahan jiwa (mental breakdown),mencegah berkembangnya
macam-macam penyakit mental dan sebab musabab timbulnya penyakit tersebut
3.
Mengusahakan
penyembuhan dalam stadium permulaan.
Teori Kepribadian Sehat
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Kepribadian yang sehat menurut
psikoanalisis:
1.
Menurut
freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
2.
Kemampuan
dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3.
Mental
yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4.
Tidak
mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5.
Dapat
menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
Behaviorisme juga
disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa
pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki
batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang
yang dapat diamati. Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1.
Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2.
Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3.
Sangat
dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan
bawaan sendiri
4.
Menekankan
pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Humanistik tertuju
pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh
maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
sendiri.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri
dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda
sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam
Sobur, 2003:526). Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Menurut Gunarsa (dalam Sobur,
2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:
a.
Adaptive
Bentuk penyesuaian diri yang adaptive
sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini bersifat
badani, artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri
terhadap keadaan lingkungan.
b.
Adjustive
Bentuk penyesuaian diri yang lain
bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang
dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma.
Pertumbuhan Pribadi
manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Faktor –
faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu:
1.
Faktor
genetik
Faktor
keturunan — masa konsepsi,bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan,menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen, Potensi
genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.
Faktor
eksternal / lingkungan
Mempengaruhi
individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat
menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya.
Stress
Stres adalah suatu
kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang,
tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh
individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah
beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan
kurang terkontrol secara sehat. (ref:edy64). Menurut Maramis (1990) ada empat
tipe stress psikologis, yaitu:
1.
Frustasi
Frustasi
muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal/tujuan.
2.
Konflik
Konflik
ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan,
kebutuhan, aau tujuan.
3.
Tekanan
Tekanan
timbul dari tuntutan hidup sehari-hari.
4.
Kecemasan
Kecemasan
merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran/ kegelisahan,
ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan
akan terjadinya sesuatu yang buruk.
Teori kepribadian sehat menurut para
tokoh
Menurut Allport,
faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut
prinsip otonomi fungsional. Sedangkan Rogers menyatakan bahwa self berkembang
secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self
diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang
disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang
menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Berbeda halnya dengan Maslon yang
menyatakan bahwa terdapat 5 hirarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan rasa cinta dan di sayangi, kebutuhan harga diri dan yang
terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri. Erich Fromm :
1.
Cinta
yang produktif
inta
yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab,
respek dan pengetahuan.
2.
Pikiran
yang produktif
Pikiran
yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran.
3.
Kebahagiaan
Kebahagiaan
merupakan prestasi (kita) yang paling hebat.
4.
Suara
hati
Fromm
membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
Koping stress
strategi coping
merupakan suatu upaya indivdu untuk menanggulangi situasi stres yang menekan
akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kogntif maupun
prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.
Jenis-jenis koping
yang konstruktif atau positif (sehat) Harmer dan Ruyon (1984) menyebutkan
jenis-jenis koping yang dianggap konstruktif: yaitu:
1.
Penalaran
(reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif
untuk mengeksplorasi bebagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian
memilih salah satu alternate yang dianggap paling menguntungkan.
2.
Objektifitas
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara
komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah
laku.
3.
Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan
perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi.
4.
Penegasan
diri (self assertion)
Individu berhadapan dengan konflik
emosional yang menjadi pemicu stress dengan cara mengekpresikan
perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara langsung tetapi dengan cara
yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.
5.
Pengamatan
diri (self observation)
Pengamatan diri sejajar dengan
introspreksi, yaitu individu melakukan pengujian secara objektif proses-proses
kesadaran sendiri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif,
cirri, sifat sendiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri
sendiri yang semakin mendalam.
Hubungan Interpersonal
Komunikasi yang
efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik, kegagalan komunikasi
sekunder terjadi bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara
komunikasi menjadi rusak. “ komunikasi interpersonal yang efektif meliputi
banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting,”
tulis Anita Taylor et al.(1977:187). Arnold
P.Goldstein (1975) mengembangkan apa yang disebut sebagai “relationship-enchancement
methods” (metode peningkatan hubungan) dalam psikoterapi. Lame rumuskan metode
ini tiga prinsip : makin baik hubungan interpersonal, (1) makin terbuka pasien
mengungkapkan perasaannya, (2) makin cenderung ia meneliti perasaannya secara
mendalam beserta penolongnya (psikolog), dan (3) makin cenderung ia mendengar
dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasihat yang diberikan penolongnya.
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri
(self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan
perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi
ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan
lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51). Schneiders juga
memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu
(1) Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), (2) Penyesuaian diri
sebagai bentuk konformitas (conformity), (3) Penyesuaian diri sebagai usaha
penguasaan (mastery) dan, (4) Perbedaan individual pada perilaku dan respon
yang muncul daro masing-masing individu dalam menanggapi masalah (individual
variation).
Prof. Gessel
mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus.
Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl
Rogers (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam
suatu hubungan :
1.
Keikhlasan
kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
2.
Menghormati
keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.
3.
Keinginan
yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Memilih Pasangan
Menikah mengandung
tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga
merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan
teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami.
Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon pasangan hidup yang jauh
dari silsilah kekerabatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keturunan dari
penyakit-penyakit menular atau cacat bawaan kekerabatannya. Selain itu juga
dapat memperluas pertalian kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah. Semoga kita
semua dibimbing oleh Allah SWT dalam berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang
terbaik dan diridhoi-Nya serta dapat ikut serta menemani kita ke surga dunia
dan akhirat. Amin.Pada umumnya salah satu tanda kegagalan suami-istri dalam
mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian adalah akumulasi
dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam bawah sadar
individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan kekecewaan tersebut
muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai begitu mudah. Perkawinan
tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat
mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak
diukur dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan
dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi
dalam sebuah perkawinan, sering tak sederhana. Perubahan yang terjadi dalam
perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya relasi baru sebagai satu kesatuan
serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak.
Sumber :
http://idb4.wikispaces.com/file/view/uf4018.2.pdf
http://unpredictablepeople.wordpress.com/2011/03/24/pendekatan-kesehatan-mental/
http://chiyaraa.wordpress.com/2012/03/16/sejarah-perkembangan-kesehatan-mental-serta-konsep-sehat-dan-dimensinya/
http://www.uin-alauddin.ac.id/artikel-79-konsep-sehat-dan-sakit.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
http://anyoo.blogspot.com/2011/02/aliran-psikoanalisa.html
http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2O6dVoue1
http://snaniris.blogspot.com/2013/03/pertumbuhan-personal.html
http://khaayurika.blogspot.com/2012/04/stres-dalam-kesehatan-mental.html
http://id.prmob.net/stres/kesehatan/hans-selye-335735.html
http://riskofdawn.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
http://giovvani.wordpress.com/2009/10/27/pandangan-allport-pengertian-properium-ciri-ciri-kepribadian-yang-matang-menurut-allport-perkembangan-kepribadian-self-peranan-positif-regards-dan-ciri-orang-yang-berfungsi-sepenuhnya/
http://r-doc.blogspot.com/2010/07/teori-kepribadian-humanistik-carl.html
http://perilakuorganisasi.com/teori-hirarki-kebutuhan-abraham-maslow.html
http://azmisahabudin.wordpress.com/2011/10/17/strategi-coping-dalam-psikologi/
http://edwardedo10.blogspot.com/2013/04/tulisan-3.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2Ul3cqCrv
http://stephanierieny.blogspot.com/2013/03/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/42755-tips-memilih-pasangan-hidup.html
http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html
http://www.psychologymania.com/2013/04/teori-hubungan-interpersonal.html
http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar