siesca mega

Selasa, 29 Oktober 2013

Siapa yang sebenarnya membutuhkan manajemen ?



Siapa yang sebenarnya membutuhkan manajemen ?



Manajemen di butuhkan dan diperlukan untuk semua tipe kegiatan yang di organisisr dan dalam semua bentuk kegiatan organisas, dimana ada orang yang bekerja sama di dalam  mencapai suatu tujuan disitulah menejemn di perlukan dan di butuhkan. Macam bentuk dari organisasi sebenrnya sama dalam menjalankan manajemen sifatnya adalah universal, sama baik untuk perusahaan keci, besar maupun multinasional dan lain sebagainya.
Perusahaan dapat di pandang sebagai suatu sistem kerja sama dan kerja sama ini ada karena orang secara pribadi tidak dapat mencapai tujuan yang ditentukan semula, tujuan ini dapat tercapai hanya bila dengan kerja sama, karena hasil yang tercapai lebih besar dibandingkan bila dilakukan secara individu.
Ada 3 hal yang penting mengapa manajemen di perlukan :
a.      Tujuan yang hendak dicapai baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi
b.      B. Mengembangkan antar tujuan yang berbeda dan saling bertentangan, seperti kepentingan organisasi perbankan, pelanggan, konsumen, serikat pekerja asosiasi dagang, masyarakat dan pemerintah
c.       Mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tujuan 


SUMBER : 
Mukhyi,dkk.1995.pengantar manajemen umum. GUnadarma : Jakarta

Tips Memenej waktu



Tips Memenejemen Waktu
Waktu itu sangat penting jadi berusahalah untuk menggunakan waktu sebaik mungkin, agar tidak banyak waktu yang terbuang sia-sia. Misalnya saja ketika kita sedang mempunyai tugas yang banyak dan harus bisa di selesaikan dengan tepat waktu. Menjadi manajer itu tidak harus berada di dalam ruang lingkup yang besar, setidaknya kita harus bisa menenejeri diri kita sendiri. Bagaimana bisa kita bisa memenej perusahaan yang besar sedengankan diri kita sendiri saja masih berantakan. Sedikit tips untuk memenej waktu agar apa yang kita lakukan bisa teratur dan tidak membuang waktu secara percuma.
Ada beberapa tips untuk memenejemen waktu antara lain :
1.       Buatlah daftar kegiatan
Dengan membuat daftar kegiatan dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi semuanya akan terlaksanakan dengan baik. Akan tetapi apa yang sudah direncanakan dalam daftar kegiatan tersebut harus benar-benar di lakukan.
2.       Jangan menunda sesuatu
Ketika ada pekerjaan atau ada tugas usakan secepat mungkin di kerjakan secepatnya. Jangan menunda waktu karena itu akan mempersulit kita ketika ada tugas yang datang lagi.
3.       Buang sejauh mungkin hal-hal yang sekiranya akan menunda waktu atau membuang waktu secara percuma, dengan berusaha untuk menghargai waktu yang ada
4.       Gunakan waktu yang tersisa dari kegiatan kita untuk melakukan hal yang bermanfaat seperti mengikuti ekstrakulikuler di samping bisa memanfaat waktu kita juga mendapatkan manfaat dari belajar esktrakulikuler.
5.       Berani mengambil keputusan yang bijak misalnya ketika ada teman yang mengajak keluar. Kita harus bisa memikirkan manfaat dan kerugian dari ajakan tersebut. Sekiranya hal itu tidak bermanfaat maka tolak dengan secara baik-baik agar yang mengajak tidak terseinggung dengan ajakannya dan bisa mengerti kondisi kita
6.       Gunakan waktu yang tersisa untuk istirahat, karena dengan istirahat yang cukup kita bisa melakukan kegiatan kita secara lancar.  

Mengendalikan Fungsi Manajemen



A.     Pengertian Pengawasan (controling)
Pengawasan dapat di definisikan sebagai proses “menjamin” bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.
Defini pengawasan yang di kemukakan oleh Robert J. Mockler bwrikut ini telah memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan :
Pengawasan manajemne adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan bali, membandingkan kegiatan nyata standar yang telah di tetapkan sebelumnya, menentukan dan mengatur pengimpanan-penyimpanan serta mengambil tindakan koreksi yang di perlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan di pergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
B.     Langkah-langkah dalam pengawasan
Proses pengawasan biasanya terdiri paling sedikit lima tahap yaitu :
1.       Penetapan standar
Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat di gunakan sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target penjualan, anggaran, bagian pasar, marjin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaraan produksi. Standar yang umum meliputi standar-standar phisik, standar-standar moneter, standar-standar waktu.
2.       Penuturan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penetepan standat adalah sia-sia  bila tidak di sertai berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu tahap kedua dalam pelaksaan kegiatan secara tepat.
3.       Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring di tentuka, pengukuran pelaksanaan di lakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus.
4.       Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dai prose pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah di tetapkan.
5.       Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Bila hasil analisa menunjukan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus di ambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk. Standaar mungkin di ubah, pelaksanaan di perbaiki atau keduanya dilakukan bersamaan.

C.      Tipe-tipe Pengawasan
1.       Pengawasan pendahuluan
Pengawasan pendahuluan dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan yang memungkinkan koreksi di buat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu di selesaikan.
2.       Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
Tipe pengawasan ini perupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus di setujui dulu, atau syarat tertentu harus di penuhib dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa di lanjutkan atau menjadi semacam peralatan “doubel-check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
3.       Pengawasan umpan balik
Pengawasan ini juga di kenal sebagai past-action controlis, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar di tentukan dan penemuan-penemuan di terapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di maa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran di lakukan setelah kegiatan terjadi.

D.     Kontrol Proses Manajemen
Proses pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan  oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa anggota organisasi bawahan yang disupervisi  akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.


SUMBER :
Handoko,T.Hani.2009.BPFE : Yogyakarta



Actuating Manajemen



A.     Definisi Actuating Manajemen
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1.       Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.       Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
4.       Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5.       Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
Beberapa hal yang tercakup dalan Actuating yaitu :
1.       Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:
a.       Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
b.       Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.
2.       Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
3.       Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.
4.       Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak.
Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni :
a.       mengambil keputusan
b.       mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan,
c.        memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak,
d.       memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.     Pentingnya Actuating
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
C.      Prinsip Actuating
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.  Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1.       Prinsip mengarah kepada tujuan
2.       Prinsip keharmonisai dengan tujuan
3.       Prinsip kesatuan komando
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas. Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
a.       Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
b.       Perintah
Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
c.        Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.



SUMBER :
http://www.4shared.com/office/bAYKxkC3/MANAJEMENActuating.html
http://passriograzio.blogspot.com/2012/03/actuating-dalam-manajemen.html
http://joemarnioye.blogspot.com/2013/02/makalah-fungsi-manajemen-actuating.html