siesca mega

Kamis, 27 Juni 2013

Ringkasan Materi



Konsep Sehat
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental : Gangguan mental tidak dianggap sebagai sakit ( tahun 1600 dan sebelumnya ) kemudian berkembang menjadi Gangguan mental dianggap sebagai sakit, dan yang terakhir Gangguan mental dianggap sebagai bukan sakit.
Pendekatan Kesehatan Mental
Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andari mental hygien (kesehatal mental) ialah ilmu yang bertujuan :
1.      Memiliki dan membina jiwa yang sehat
2.      Berusaha mencegah timbulnya kepatahan jiwa (mental breakdown),mencegah berkembangnya macam-macam penyakit mental dan sebab musabab timbulnya penyakit tersebut
3.      Mengusahakan penyembuhan dalam stadium permulaan.
Teori Kepribadian Sehat
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Kepribadian yang sehat menurut psikoanalisis:
1.               Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2.               Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3.               Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4.               Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5.               Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
Behaviorisme juga disebut psikologi S – R (stimulus dan respon). Behaviorisme menolak bahwa pikiran merupakan subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokologi memiliki batas pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat diamati. Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1.               Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2.               Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3.               Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
4.               Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai interaksi Anda yang kontinu dengan diri Anda sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia Anda (Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003:526). Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri Menurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua antara lain:
a.      Adaptive
Bentuk penyesuaian diri yang adaptive sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini bersifat badani, artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan.
b.      Adjustive
Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma.
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu:
1.      Faktor genetik
Faktor keturunan — masa konsepsi,bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan,menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen, Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2.      Faktor eksternal / lingkungan
Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya.

Stress
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. (ref:edy64). Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis, yaitu:
1.      Frustasi
Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal/tujuan.
2.      Konflik
Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan, aau tujuan.
3.      Tekanan
Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari.
4.      Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran/ kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

Teori kepribadian sehat menurut para tokoh
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional. Sedangkan Rogers menyatakan bahwa self berkembang secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Berbeda halnya dengan Maslon yang menyatakan bahwa terdapat 5 hirarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa cinta dan di sayangi, kebutuhan harga diri dan yang terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri. Erich Fromm :
1.      Cinta yang produktif
inta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respek dan pengetahuan.
2.      Pikiran yang produktif
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran.
3.      Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat.
4.      Suara hati
Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
Koping stress
strategi coping merupakan suatu upaya indivdu untuk menanggulangi situasi stres yang menekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kogntif maupun prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.
Jenis-jenis koping yang konstruktif atau positif (sehat) Harmer dan Ruyon (1984) menyebutkan jenis-jenis koping yang dianggap konstruktif: yaitu:
1.             Penalaran (reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi bebagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternate yang dianggap paling menguntungkan.
2.             Objektifitas
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku.
3.             Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi.
4.             Penegasan diri (self assertion)
Individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi pemicu stress dengan cara mengekpresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara langsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.
5.             Pengamatan diri (self observation)
Pengamatan diri sejajar dengan introspreksi, yaitu individu melakukan pengujian secara objektif proses-proses kesadaran sendiri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif, cirri, sifat sendiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri yang semakin mendalam.
Hubungan Interpersonal
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik, kegagalan komunikasi sekunder terjadi bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikasi menjadi rusak. “ komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting,” tulis Anita Taylor et al.(1977:187). Arnold P.Goldstein (1975) mengembangkan apa yang disebut sebagai “relationship-enchancement methods” (metode peningkatan hubungan) dalam psikoterapi. Lame rumuskan metode ini tiga prinsip : makin baik hubungan interpersonal, (1) makin terbuka pasien mengungkapkan perasaannya, (2) makin cenderung ia meneliti perasaannya secara mendalam beserta penolongnya (psikolog), dan (3) makin cenderung ia mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasihat yang diberikan penolongnya.
Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan
Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander Schneiders. 1964 : 51). Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari empat sudut pandang yaitu (1) Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), (2) Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), (3) Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan, (4) Perbedaan individual pada perilaku dan respon yang muncul daro masing-masing individu dalam menanggapi masalah (individual variation).
Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl Rogers (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
1.      Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
2.      Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.
3.      Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Memilih Pasangan
Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon pasangan hidup yang jauh dari silsilah kekerabatan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keturunan dari penyakit-penyakit menular atau cacat bawaan kekerabatannya. Selain itu juga dapat memperluas pertalian kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah. Semoga kita semua dibimbing oleh Allah SWT dalam berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dan diridhoi-Nya serta dapat ikut serta menemani kita ke surga dunia dan akhirat. Amin.Pada umumnya salah satu tanda kegagalan suami-istri dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian adalah akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam bawah sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan kekecewaan tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai begitu mudah. Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering tak sederhana. Perubahan yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak.

Sumber :
http://idb4.wikispaces.com/file/view/uf4018.2.pdf
http://unpredictablepeople.wordpress.com/2011/03/24/pendekatan-kesehatan-mental/
http://chiyaraa.wordpress.com/2012/03/16/sejarah-perkembangan-kesehatan-mental-serta-konsep-sehat-dan-dimensinya/
http://www.uin-alauddin.ac.id/artikel-79-konsep-sehat-dan-sakit.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
http://anyoo.blogspot.com/2011/02/aliran-psikoanalisa.html
http://psyche2nest.wordpress.com/2012/04/26/teori-kepribadian-sehat/
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2O6dVoue1
http://snaniris.blogspot.com/2013/03/pertumbuhan-personal.html
http://khaayurika.blogspot.com/2012/04/stres-dalam-kesehatan-mental.html
http://id.prmob.net/stres/kesehatan/hans-selye-335735.html
http://riskofdawn.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html
http://giovvani.wordpress.com/2009/10/27/pandangan-allport-pengertian-properium-ciri-ciri-kepribadian-yang-matang-menurut-allport-perkembangan-kepribadian-self-peranan-positif-regards-dan-ciri-orang-yang-berfungsi-sepenuhnya/
http://r-doc.blogspot.com/2010/07/teori-kepribadian-humanistik-carl.html
http://perilakuorganisasi.com/teori-hirarki-kebutuhan-abraham-maslow.html
http://azmisahabudin.wordpress.com/2011/10/17/strategi-coping-dalam-psikologi/
http://edwardedo10.blogspot.com/2013/04/tulisan-3.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2Ul3cqCrv
http://stephanierieny.blogspot.com/2013/03/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://www.suaramedia.com/artikel/kumpulan-artikel/42755-tips-memilih-pasangan-hidup.html
 http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/hubungan-interpersonal.html
http://www.psychologymania.com/2013/04/teori-hubungan-interpersonal.html
http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html